Saturday 31 March 2018

NABI ADAM A.S. [ BAHAGIAN 1 ]






NABI ADAM A.S. BAHAGIAN 1








SETELAH Allah SWT menciptakan bumi dengan gunung-ganangnya, laut-lautannya dan tumbuh-tumbuhannya, menciptakan langit dengan mataharinya, bulan dan bintang-bintangnya yang gemerlapan, menciptakan malaikat-malaikatnya iaitu sejenis makhluk halus yang diciptakan untuk beribadah menjadi peantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para Rasul dan Nabi-Nya maka tibalah kehendak Allah SWT untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi, memeliharanya, menikmati tumbuh-tumbuhannya, mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.


A. Kekhuatiran Para Malaikat


     Para malaikat ketika diberitahu oleh Allah SWT berkaitan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu, mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah SWT menciptakan makhluk yang lain itu, disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau kerana pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disedari berkatalah mereka kepada Allah SWT: "Wahai Tuhan kami! Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami, padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya, sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu, nescaya akan bertengkar satu dengan sama yang lain, akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat di atasnya dan terpendam di dalamnya, sehingga akan terjadilah kerosakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."

     Maka Allah SWT berfirman bagi menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu dengan ayat-Nya yang bermaksud:

"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku. Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepadanya, bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah, kerana Allah SWT melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."

     Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah SWT dari segumpal tanah liat, kering dan lumpur hitam yang berbentuk. Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna.


B. Iblis Membangkang


     Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah SWT seperti para malaikat yang lain, yang segera bersujud dihadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah SWT yang akan diberi amanah menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya. Iblis merasa dirinya lebih mulia, lebih utama dan lebih agung dari Adam, kerana ia diciptakan dari unsur api sedang Adam dari tanah dan lumpur. Kebanggannya dengan asal-usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain, walaupun diperintahkan oleh Allah SWT.

     Tuhan bertanya kepada Iblis: "Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku? Adakah engkau menganggap dirimu besar dan agung?"

     Iblis menjawab: "Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia. Engkau telah ciptakan aku dari api dan menciptakan dia dari lumpur."

     Kerana kesombongan, kebongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan, maka Allah SWT menghukum Iblis dengan mengusirnya dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga hari kiamat. Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.

     Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukum Tuhan itu dan ia hanya memohon agar kepadanya diberi peluang untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat. Allah SWT meluluskan permohonannya dan ditanggunhkanlah ia sampai hari kebangkitan. Iblis setelah menerima jaminan Tuhan bahawa ia akan diberi tangguhan hidup sampai hari kebangkitan, tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam, sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat, dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka agar meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat, mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang, menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.

     Kemudian Allah SWT merfirman kepada Iblis yang terkutuk itu: "Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi Jahanam dan bahan bakar neraka. Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada-Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu; walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan menfitnah."


C. Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda


     Allah SWT hendak menghilangkan anggapa rendah para malaikat terhadap Adam dan meyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi, maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta, kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat, sambil berfirman: "Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu, jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."

     Para malaikat tidak berdaya memenuhi cabaran Allah SWT untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka. Mereka mengakui ketidaksanggupan mereka dengan berkata: "Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."

     Adam lalu diperintahkan oleh Allah SWT untuk memberitahu nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahu oleh Adam, berfirmanlah Allah SWT kepada mereka: "Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan."


D. Adam Menghuni Syurga

     Adam diberi tempat oleh Allah SWT di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya, menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan.

     Menurut cerita para ulama, Hawa diciptakan oleh Allah SWT dari salah satu tulang rusuk Adam yang sebelah kiri di waktu ia masih tidur, sehingga ketika dia terjaga, dia melihat Hawa sudah berada di sampingnya. Dia ditanya oleh malaikat:

     "Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?" "Seorang perempuan," jawab Adam sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah SWT kepadanya. "Siapa namanya?" Tanya malaikat lagi.

     "Hawa," jawab Adam.

     "Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?" Tanya malaikat lagi.

     Adam menjawab: "Untuk mendampingiku, memberi kebahagiaan bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah SWT."

     Allah SWT berpesan kepada Adam: "Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga, rasakanlah kenikmatan yang melimpah-limpah di dalamnya, rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nafsumu. Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar, dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya. Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu binasa dan termasuk orang-orang yang zalim. Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu, dia akan berusaha memujuk kamu dan mengheret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmati."









N / F : DARIPADA "KISAH-KISAH PARA NABI & RASUL", OLEH ABDULLAH BIN AHMAD MUBARAK.


No comments:

Post a Comment